Selasa, 19 Maret 2013

JIWA KORSA PASPANGTI ESPENSA PURWOJATI


JIWA KORSA












 

 

 

 

Dikutip dari tulisan 'Otniel Mahamit' pada bulletin Wanadri, edisi 13-2002
diedit oleh: HANIF FAOZI, S.Pd.I

L'ESPRIT DE CORPS BUKAN CHAUVINISME CORPS judul di atas diambil dari sebuah tulisan mantan Prajurit Marinir 'Abdoel Fatah' pada HUT Marinir ke 56. Sementara pada tanggal 15 Nopember 2001, Jendral Harbord mengatakan dalam THE AMERICAN ARMY IN FRACE bahwa disiplin moral mempengaruhi suara tak terucapkan yang selalu diberikan ketika tugas memanggil [Williem A.cohen dalam THE Art Of The Leaderg 1990]. Disiplin dan moral menyangkut masalah kejiwaan seseorang, terciptanya disiplin dan moral yang tinggi menuntut pula terpeliharanya L'Esprit de Corps atau yang lebih dikenal dengan jiwa korsa.

PENGERTIAN JIWA KORSA
Rapl Linton dalam bukunya The Study of Man mengatakan bahwa jiwa korsa adalah semangat keakraban dalam korps atau Crops Geest. Jiwa korsa adalah kesadaran korps, perasaan kesatuan, perasaan ke-kitaan, suatu kecintaan terhadap organisasi. Tetapi kebanggaan tersebut secara wajar, tidak berlebihan, dan tidak 'membabi buta'. Sedangkan Staplekamps Jr. Le Luit der Aat dalam tulisannya yang berjudul Corps Geest (De Militaire Spectator; 1952) mengemukakan bahwa pengertian jiwa korsa terdiri dari faktor-faktor:
(1) Rasa hormat, (2) Kesetiaan, (3) Kesadaran, (4) Tidak mementingkan diri sendiri.
Mungkin jiwa korsa ini seperti konsep ASHABIYAH-nya Ibnu Khaldun (1332-1406) didalam bukunya yang terkenal MUQADIMAH. Dimana beliau mengartikan sebagai rasa senasib sepenanggungan, perasaan solidaritas, semangat kesatuan (corps), kesadaran kolektif dsb. Jiwa korsa yang kuat tidak mudah padam selama di dalam korps. Didalam jiwa korsa terkandung loyalitas, inisiatif, tanggung jawab, terbuka, memiliki deikasi dll.Dan tentang loyalitas perlu kiranya diartikan lebih luas. Disamping kepada korps, loyalitas mengandung pengertian pula, bahwa apa yang diperbuat harus memberikan manfaat atau kebaikan dimanapun dia berada.
Setelah membaca tulisan di atas, mari kita mengkaji kembali diri kita sendiri.. Mengapa organisasi kita menjadi 'stagnan'? mengapa ada istilah vakum dalam organisasi?Siapa yg seharusnya disalahkan?Ok...Stop! Tidak ada manusia yang bisa disalahkan,justru yang harus disalahkan adalah sistem yang membuat sebuah organisasi menjadi vakum (bukan vakum cleaner maksudnya). Disinilah kemudian muncul istilah seperti di atas.
Istilah jiwa korsa bukan hanya berlaku dalam militer saja, tetapi berlaku untuk setiap organisasi. Nah dalam kegiatan tertentu ada teknik supaya dalam jiwa anggota kemudian bersemi jiwa korsa. Sudahkah kita menyadari tentang itu?Kalaupun sudah apakah kemudian kita menerapkanya dalam organisasi? Jadi terlalu naif juga jika kemudian kita berjalan dengan dada busung disaat organisasi kita dihantam badai, lantas dengan sombongnya kita mengatakan kalau organisasi itu tidak akan berjalan tanpa ada diri kita! Jika anda adalah salah satu yang berbicara seperti itu, maaf saya beritahukan kepada anda bahwa anda adalah ORANG GAGAL!. Karena anda tidak mampu untuk mendidik anggota anda supaya memiliki kemampuan yang sama atau bahkan lebih dari yang anda miliki. Dari itu, saya sebagai junior di Saka Bahari merasa perlu untuk mengingatkan kepada anda semua bahwa kita memiliki jiwa korsa.

Jumat, 15 Maret 2013

DESAIN STRATEGIS TENDA PRISMA HUJAN



Perbendaharaan Pendirian Tenda Prisma ketika Hujan

 

Denah Lokasi Pemenuhaan Pertendaan

Sabtu, 09 Maret 2013

PENDIDIKAN KAKARTER PASPANGTI ESPENSA


"Go-------Go----- PASPANGTI ESPENSA "

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.  Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia, apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan pengembangan kurikulum (KTSP), dan implementasi pembelajaran dan penilaian di sekolah, tujuan pendidikan di SMP sebenarnya dapat dicapai dengan baik. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur,  jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Grand design menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan.  Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development), Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik  (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development). Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut.
dengan MElalui Kegiatan KEpramukaan Inilah sebagai pengembangan Potensi baik dari Emosional, Itelegensia dan Spiritual, semoga dengan Motto "Menjadi Pandu Sedjati" ini menjadi penting dalam perubahan bangsa yang ;lebih baik.. Salam 3 Jari Spensa!!!!!!!!!


Sistem brekelompok sering dipraktekan oleh adik-adik ESPENSA Purwojati

keakraban dengan Jiwa Kebersamaan menjadi hal yang wajib di ESPENSA


 Kontingen ESPENSA


Pengembangan Teknik Kepramukaan



"SCOUT FOR FUN" 
Jadilah Pramuka yang pelajardan Pelajar yang Pramuka




GROUP DISCUSION 
GIAT PRAM (Kegiatan Kepramukaan)
PASPANGTI ESPENSA









Kekeluargaan 
Motto KAMI PASPANGTI ESPENSA


SELAMAT ULANG TAHUN BUAT DIK DIYAH (DEWAN PENGGALANG) DIK DWI DAN DIK RUMI (PASUS)








"In Memorian PERSAMI "


ERA Awal PERSAMI PRAMUKA PENGGALANG ESPENSA

Jumat, 01 Maret 2013

LATIHAN RUTIN + PELANTIKAN RAMU + SUREPRIZE KEPADA ADIK WAWAN SETIAWAN (WAPRATAMA)


Pelantikan PEnggalang Ramu sebagai wujud eksistensi 
 


dik Wawan Setiawan (WAPRATAMA) mendapat Sureprize dari Pasus Harimau sakura dan DP Paspangti ESPENSA




LATIHAN RUTIN SEBAGAI WUJUD EKSISTENSI