JIWA KORSA
Dikutip dari tulisan 'Otniel Mahamit' pada bulletin Wanadri, edisi 13-2002
diedit oleh: HANIF FAOZI, S.Pd.I
L'ESPRIT
DE CORPS BUKAN CHAUVINISME CORPS judul di atas diambil dari sebuah
tulisan mantan Prajurit Marinir 'Abdoel Fatah' pada HUT Marinir ke 56.
Sementara pada tanggal 15 Nopember 2001, Jendral Harbord mengatakan
dalam THE AMERICAN ARMY IN FRACE bahwa disiplin moral mempengaruhi suara
tak terucapkan yang selalu diberikan ketika tugas memanggil [Williem
A.cohen dalam THE Art Of The Leaderg 1990]. Disiplin dan moral
menyangkut masalah kejiwaan seseorang, terciptanya disiplin dan moral
yang tinggi menuntut pula terpeliharanya L'Esprit de Corps atau yang
lebih dikenal dengan jiwa korsa.
PENGERTIAN JIWA KORSA
Rapl
Linton dalam bukunya The Study of Man mengatakan bahwa jiwa korsa adalah
semangat keakraban dalam korps atau Crops Geest. Jiwa korsa adalah
kesadaran korps, perasaan kesatuan, perasaan ke-kitaan, suatu kecintaan
terhadap organisasi. Tetapi kebanggaan tersebut secara wajar, tidak
berlebihan, dan tidak 'membabi buta'. Sedangkan Staplekamps Jr. Le Luit
der Aat dalam tulisannya yang berjudul Corps Geest (De Militaire
Spectator; 1952) mengemukakan bahwa pengertian jiwa korsa terdiri dari
faktor-faktor:
(1) Rasa hormat, (2) Kesetiaan, (3) Kesadaran, (4) Tidak mementingkan diri sendiri.
Mungkin
jiwa korsa ini seperti konsep ASHABIYAH-nya Ibnu Khaldun (1332-1406)
didalam bukunya yang terkenal MUQADIMAH. Dimana beliau mengartikan
sebagai rasa senasib sepenanggungan, perasaan solidaritas, semangat
kesatuan (corps), kesadaran kolektif dsb. Jiwa korsa yang kuat tidak
mudah padam selama di dalam korps. Didalam jiwa korsa terkandung
loyalitas, inisiatif, tanggung jawab, terbuka, memiliki deikasi dll.Dan
tentang loyalitas perlu kiranya diartikan lebih luas. Disamping kepada
korps, loyalitas mengandung pengertian pula, bahwa apa yang diperbuat
harus memberikan manfaat atau kebaikan dimanapun dia berada.
Setelah
membaca tulisan di atas, mari kita mengkaji kembali diri kita sendiri..
Mengapa organisasi kita menjadi 'stagnan'? mengapa ada istilah vakum
dalam organisasi?Siapa yg seharusnya disalahkan?Ok...Stop! Tidak ada
manusia yang bisa disalahkan,justru yang harus disalahkan adalah sistem
yang membuat sebuah organisasi menjadi vakum (bukan vakum cleaner
maksudnya). Disinilah kemudian muncul istilah seperti di atas.
Istilah
jiwa korsa bukan hanya berlaku dalam militer saja, tetapi berlaku untuk
setiap organisasi. Nah dalam kegiatan tertentu ada teknik supaya dalam
jiwa anggota kemudian bersemi jiwa korsa. Sudahkah kita menyadari
tentang itu?Kalaupun sudah apakah kemudian kita menerapkanya dalam
organisasi? Jadi terlalu naif juga jika kemudian kita berjalan dengan
dada busung disaat organisasi kita dihantam badai, lantas dengan
sombongnya kita mengatakan kalau organisasi itu tidak akan berjalan
tanpa ada diri kita! Jika anda adalah salah satu yang berbicara seperti
itu, maaf saya beritahukan kepada anda bahwa anda adalah ORANG GAGAL!.
Karena anda tidak mampu untuk mendidik anggota anda supaya memiliki
kemampuan yang sama atau bahkan lebih dari yang anda miliki. Dari itu,
saya sebagai junior di Saka Bahari merasa perlu untuk mengingatkan
kepada anda semua bahwa kita memiliki jiwa korsa.